Latest Post

BEKAL KITA UNTUK MEMILIH CALON PEMIMPIN DI 2014 MENDATANG

Written By NuXie on Senin, 04 Februari 2013 | 11.04


NEGERI 1001 PEMIMPIN




Suatu hari sy melihat di NATIONAL GEOGRAPHIC CHANNEL yang menayangkan kisah 1 tahun TRAGEDI FUKUSHIMA.
Fukushima adalah Reaktor Nuklir yg dibangun pada tahun 1960 oleh pemerintah Jepang, dan di gunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Ada lima reaktor yg dimiliki Fukushima, selama ini reaktor tersebut berjalan baik2 saja dan menjadi Penopang Utama kebutuhan listrik untuk kota Tokyo.

Malang tak dapat di tolak, ternyata Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami dahsyat yg terjadi 1 tahun yg lalu telah memporakporandakan reaktor nuklir yang ada di Fukushima tersebut.

Sejak saat itu Jepang mengalami krisis bencana NUKLIR NASIONAL yg tak kalah hebat dengan peristiwa Chernobyl di Rusia.

Dari ke 5 reaktor yg ada, satu persatu Reaktor Nuklir itu mulai mengalami kebocoran dan mengeluarkan Radiasi menyebar dari reaktor ke wilayah yg ada di Fukushima.

Berbondong2 penduduk Fukushima mengungsi ketempat sejauh-jauhnya dari kota Fuksuhsima agar tidak terkena Radiasi Nuklir yang sangat mematikan itu.

Saking hebatnya kerja aparat pemerintah Jepang, hampir tidak ada satupun penduduk yg di kabarkan sempat terkena radiasi.

Tapi apa yang di lakukan oleh Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, Sebagai seorang pemimpin sejati ia malah meminta pada aparatnya untuk mengantarnya dengan helikopter langsung menuju lokasi bocornya reaktor Fukhusima, ia tidak puas hanya mendengar laporan dari bawahannya bahkan ia tidak puas hanya melihat melalui camera video yg di pasang pada ROBOT bergerak yg di operasikan untuk memantau reaktor yg ada di Fukushima.

Ia datang sendiri, menyaksinak sendiri, terjun langsung ke lokasi tempat reaktor tsb mengalami kebocoran dan berani mati untuk mendekati Reaktor yg sedang mengalami kebocoran hebat. yg setiap saat bisa saja meledak dan membunuh jiwanya. OMG...!!! Sungguh Manakjubkan !!!!

Digambarkan di sana bagaimana sang PM masuk dan melihat langsung di dampingi oleh para ahli yg sudah berhari2 berada disana memantau keadaan.

Peristiwa ini sungguh mengundang decak kagum dari seluruh dunia, sampai2 banyak reporter asing yg geleng2 kepala tak habis pikir dengan apa yg dilakukan oleh sang perdana menteri, karena menurut mereka biasanya di salah satu negara semisal Amerika saja, jika ada kejadian seperti ini pasti presidennya akan segera di selamatkan terlebih dahulu ketempat yg paling aman.

Kantor berita CNN juga melansir berita bahwa sang perdana menteri merasa bersalah dan meminta maaf pada penduduk Fukushima atas terjadinya tragedi ini, dan ia mengatakan mulai bulan ini ia tidak mau menerima gaji bulanannya ( US $ 20 ribu = Rp 200 juta) sampai krisis ini berhasil di tuntaskannya.

Padahal mungkin pemimpin negara lain bisa saja berkelit bahwa tragedi ini bukanlah KESALAHANNYA DAN PEMERINTAHANNYA melainkan PERISTIWA ALAM yg tak bisa di kendalikan, terlebih lagi Reaktor itu dibangun tahun 1960 oleh Perdana Menteri yg memerintah pada periode tahun tersebut dan bukan dirinya dan pemerintahannya.

Tapi Naoto kan selaku perdana menteri saat itu tidak melakukannya. Ia bukanlah tipe pemimpin yg seperti itu, Ia sama sekali tidak mau menggunakan ILMU BERKELIT UNTUK MEMPERTAHANKAN JABATAN yg biasa digunakan para memimpin negara lain.

Wow !! kembali hal ini membuat reporter CNN dan masyarakat dunia berdecak kagum.


Sampailah 1 tahun masa penanganan Krisis Nuklir Fukushima.....
Berkat hasil kerja keras Sang Perdana Mentri Jepang Naoto Kan dan jajaran tim nya, akhirnya Fukushima dapat di jinakkan dan hampir semua penduduk Fukushima selamat dari bencana Radiasi Nuklir yg mematikan.

Dan coba tebak apa yg terjadi dan apa yg dilakukannya.....?

Apakah Naoto Kan , segera menceritakan betapa hebat dirinya dalam menangani masalah BENCANA NUKLIR DI FUKUSHIMA INI PADA MASYARAKAT JEPANG...? agar ia di elu-elukan oleh masyarakat dan agar citranya melambung dan di anggap sebagai pahlawan...?

Sama sekali tidak !!!!

Perdana Mentri Nouto kan ternyata hanya mengumumkan laporan status terakhir dari Fukushima, dan setelah itu dia mengumumkan PENGUNDURAN DIRINYA SEBAGAI PERDANA MENTERI karena Fukushima telah selesai dia atasi. Dan berangsur2 mulai dinyatakan aman.

Keluarga Indonesia..... sungguh... sebagai orang Indonesia sy benar-bernar terharu dan tercenung di depan TV menyaksikan tayangan yg di sajikan oleh National Geographic Channel ini..... Speechless...



Tak sadar seluruh tubuh saya merinding menyaksikan tayangan tersebut, tanpa terasa air mata pun meleleh di pipi saya menyaksikan mundurnya Sang Pemimpin Sejati....di negeri 1001 pemimpin !!!

Negeri yg para pemimpinya siap untuk MUNDUR kapan saja jika merasa dirinya bersalah pada rakyat dan negerinya....

Negeri yg para pemimpinnya benar2 berjuang untuk bangsa dan negaranya.
Mari kita pilih pemimpin sejati untuk Indonesia yg lebih baik !!!!
Pilihan kita menentukan Masa Depan Bangsa !!!

Jika anda suka dengan Artikel ini, jangan lupa Like dan Share

Jangan Pamerkan Foto mu tanpa menutup Aurat di Facebook

Written By NuXie on Kamis, 23 Agustus 2012 | 04.15

Kisah ini mengenai seorang hamba Allah.
Dia merupakan seorang wanita yang aktif berfacebook. Dalam facebook nya mempunyai banyak koleksi foto yang tidak menutup aurat. 

Selepas dia meninggal dunia, ibunya sentiasa bermimpi dia merayu kepada ibunya supaya menghapus foto-fotonya yang tidak menutup auratnya di Facebook.
Ma…langnya tiada siapa yang mengetahui password Facebooknya.Jadi, kemungkinan besar, rohnya tidak tenang dengan dosa auratnya yang dibiarkan begitu saja menjadi tatapan umum….

Dan ingatlah, azab untuk kita yg sengaja membiarkan aurat kita dilihat oleh lelaki bukan mahram adalah dosa yang besar dan dapat membawa ke dalam Api Neraka Allah SWT.

Cerita ini menjadi ikhtibar dan pelajaran buat kita, supaya tidak mengupload gambar kita yang tidak menutup aurat dengan sempurna, kita tak tahu bila kita akan Mati…Jadi, tolonglah kalau anda Sayangkan diri anda, Hapuslah gambar yang tidak sepatutnya.

Sebarkan suara Islam yang benar, Inilah penjajahan yang dibawa oleh Globalisasi Dajjalism. Sehingga Yang WAJIB ini kita main-mainkan dan Dosa ini kita lakukan tanpa RASA APA-APA

nauzubillahiminzalik


WAJIB Memakai Jilbab / Kerudung dan dasar nya dalam Al Qur'an (Bukan Sekedar Ciri Khas Muslim akan tetapi Perintah Allah SWT)

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْلأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْجَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُغَفُورًا رَحِيمًا (٥٩)

"Hai Nabi, Katakanlah kepadaisteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] ke seluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu merekatidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[**] Jilbab ialah sejenisbaju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَفُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلالِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْأَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيإِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْأَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِالَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَبِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَىاللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)

" Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

يَا أَيُّهَاالنَّبِيُّ قُلْلأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَعَلَيْهِنَّ مِنْجَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلايُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُغَفُورًا رَحِيمًا (٥٩)

"Hai Nabi, Katakanlah kepadaisteri-isterimu, anak-anak perempuanmu danisteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] keseluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untukdikenal, karena itu merekatidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagiMaha Penyayang."
[**] Jilbab ialah sejenisbaju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala,muka dan dada. (al ahzab:59)

وَقُلْلِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَفُرُوجَهُنَّوَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَبِخُمُرِهِنَّعَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلالِبُعُولَتِهِنَّ أَوْآبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْأَبْنَائِهِنَّ أَوْأَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِيإِخْوَانِهِنَّأَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَامَلَكَتْأَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَالرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِالَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِالنِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَبِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَمِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَىاللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَاالْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٣١)

" Katakanlah kepada wanitayang beriman: "Hendaklah mereka menahanpandangannya, dan kemaluannya, danjanganlah mereka Menampakkan perhiasannya,kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. dan hendaklah mereka menutupkan kainkudung kedadanya, dan janganlahMenampakkan perhiasannya kecuali kepada suamimereka, atau ayah mereka, atauayah suami mereka, atau putera-putera mereka,atau putera-putera suami mereka,atau saudara-saudara laki-laki mereka, atauputera-putera saudara lelakimereka, atau putera-putera saudara perempuanmereka, atau wanita-wanita Islam,atau budak- budak yang mereka miliki, ataupelayan-pelayan laki-laki yang tidakmempunyai keinginan (terhadap wanita) atauanak-anak yang belum mengertitentang aurat wanita. dan janganlah merekamemukulkan kakinyua agar diketahuiperhiasan yang mereka sembunyikan. danbertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,Hai orang-orang yang beriman supayakamu beruntung." (QS An Nuur:31)

Firman Allah SWT dalam Surah Al Ahzab :59 dan Surah An Nuur:31 diatasPerintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita.
lo...mas / mbak admin (TS) wajib dari mana ...???

hukum wajib memakai jilbab ada dijelaskan dalam permulaan surah An Nuur :Firman Allah SWT :

سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَافِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (١)

" (ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, dan Kami turunkan didalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya."

pada awal permulaan surah An Nuur telah dijelaskan bahwa hukum hukum yangada di dalam surah An Nuur adalah wajib hukumnya untuk di jalankan. salah satunya yang terkandung dalam surah An Nuur adalah Perintah memakai Jilbab. Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuhkepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya,yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluru hanggota tubuhnya,berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya.

Sadar ataupun tidak setiap kali kita melakukan shalat 5 waktu kitasenantiasa bersumpah kepada Allah SWT, "La syarikallahuwabidzalika ummirtuwa anna minal muslimin. " Yang artinya "Tiadasyarikat bagi Engkau danaku mengaku seorang muslimah" kalimat sumpah dan janji kepada Allah Untukmentaati Perintahnya dan Menjauhi larangannya senantiasa kita ucapkan di dalamshalat. seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannyadidalam neraka.

Katakanlah:Apakah (mau) Kami beritahu tentang orang-orang yang palingmerugiperbuatannya? Yaitu orang-orang yang sia-sia saja perbuatannya dalamkehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat usaha yangsebaik-baiknya. Mereka itulah orang-orang yang mengingkari (kufur) terhadapayat-ayat Allah dan menemui-Nya, maka hapuslah amal pekerjaan mereka, dan Kamimengadakan suatu pertimbangan terhadap (amalan) merekadi harikiamat.Demikianlah, balasan mereka ialah jahanam, disebabkan merekakufur/ingkar dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul- Kusebagai olok-olok.(Surat Al-Kahfi (18) ayat 103-106)
Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalahdosa kecil yangtertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa,zakat dan haji yangmereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaumwanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah,tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya.

Pertanyaan : Ah Masak sih cuman satu ayat aja jadi kufur ......??

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila allah dan rasul-nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai allah dan rasul-nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yangnyata (al ahzab :36)

Jawaban : JIKA ADA YANGMAU TAWAR MENAWAR TENTANG HUKUM ALLAH SILAHKAN TAWAR SENDIRI. Allah SWTmenciptakan kita untuk bertaqwa, mengerjakan perintahnya dan menjauhilarangannya. Jika ada 1 perintah allah SWT yang mau di tawar silahkan ajukan penawaran sendiri.

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di mukabumi tanpaalasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. DAN JIKAMEREKA MELIHAT JALAN YANGMEMBAWA PETUNJUK MEREKA TIDAK MAUMENEMPUHNYA, TETAPI JIKA MEREKA MELIHAT JALANKESESATAN MEREKA TERUSMENEMPUHNYA. Yang demikian itu adalah karena merekamendustakanayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya. Danorang-orangyang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan akan menemuiakhirat,sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi balasan selain dariapayang telah mereka kerjakan. (Al A'raaf:146-147)

MAHA BENAR ALLAH ATAS SEGALA FIRMAN NYA

Ingatlah wahai Saudariku semua (Jilbab/kerudung) adalah perintah dariAllahSWT, untuk menutup Aurat. Lupakah Kita Bagaimana Adam Dan Hawa DiUsir DariSyurga Karena membuka Aurat mereka....??!?!?!?

Virus Perusak Amal

Written By NuXie on Senin, 23 April 2012 | 05.23

Sungguh beruntung dan mulia seseorang yang diberikan kelebihan harta, lalu mengeluarkan sebagian hartanya tersebut di jalan Allah (fi sabilillah) dengan penuh ketaatan. Dan, sungguh akan rugi dan hina orang yang memiliki kelebihan harta ketika hartanya tersebut hanya digunakan untuk bermegah-megah sehingga ia menjadi lalai dari ketaatan kepada Allah SWT.

Banyak di antara kita yang sadar terhadap pentingnya berinfak dan bersedekah, tetapi terkadang tidak sadar kalau kualitas ibadah infak tersebut menjadi rusak akibat perbuatan kita sendiri. Dalam Alquran banyak ayat yang menjelaskan tentang virus-virus yang merusak amal ibdah, termasuk infak atau sedekah seseorang.

Pertama, karena mengungkit-ungkit sedekah yang telah diberikan (manna) serta  merendahkan dan menyakiti hati orang yang menerima pemberian tersebut(adza). Perbuatan seperti ini adalah virus yang mengakibatkan ibadah infak menjadi sia-sia, yakni tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang diinfakkannya. 

Amal yang demikian diibaratkan Alquran seperti debu di atas batu besar yang licin, kemudian ditimpa hujan lebat sehingga debu-debu itu menjadi sirna dan tinggallah batu itu menjadi bersih. (QS al-Baqarah [2]:264).

Kedua, berinfak karena riya, yaitu pamer dan ingin dipuji oleh orang lain. Termasuk gejala virus ini adalah seseorang yang berinfak atau bersedekah dengan tujuan mendapatkan suara untuk kepentingan politiknya, bukan karena mencari keridaan Allah SWT. Perumpamaan infak seperti ini sama dengan perumpamaan di atas. Pahala dan ganjarannya luput.

Ketiga, menginfakkan atau memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan, tapi harta atau barang yang diberikan yang paling jelek. Sedangkan, harta yang bagus justru disimpan untuk keperluan sendiri. Islam memerintahkan kepada umatnya supaya berinfak dengan harta yang paling bagus dan melarang memberikan sesuatu sebagai sedekah dengan harta yang paling buruk dan jelek. 

“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya dan Maha Terpuji.” (QS al-Baqarah [2]:267). 

Berkaitan dengan sebab-sebab turunnya ayat tersebut, Sahal bin Hanif mengatakan, “Orang-orang terbiasa memisahkan hasil perkebunannya yang tidak berkualitas, lalu mereka mengeluarkannya sebagai ibadah sedekah. Karena itulah, Allah menurunkan ayat di atas.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, dan Hakim). 

Dari penjelasan di atas, mudah-mudahan kita semua terhindar dari jenis-jenis virus tersebut. Dengan demikian, infak dan sedekah yang dikerjakan selama di dunia ini diterima di sisi Allah SWT serta mendatangkan banyak manfaat dan keutamaan bagi diri kita dan orang lain. Wallahu al-musta’an. 

Republik Galau

Written By NuXie on Minggu, 26 Februari 2012 | 09.41

Entah mengapa kita sering mendengar kata galau akhir2 ini, mungkin dlm benak saya ini adalah tren atau mungkin virus dekonstruksi karakter khususnya bagi para pemuda masa kini, beberapa untaian kalimat yg selalu bernada keluh kesah,gelisah, bingung, bimbang dan khawatir menjadi sebuah sikap mental dari sebagian generasi anak bangsa.
Bukan lantas saya menjustifikasi bahwa galau adalah perbuatan yang buruk apalagi menjurus maksiat namun lebih cenderung kepada filosofi kata “GALAU” itu sendiri yang sekarang mengalami penyempitan persepsi dan latar belakang yang tidak jelas, meminjam istilah manajemen, kebanyakan mereka yang mengalami galau adalah yang tak memeiliki visi, berfikir sempit dan merasa putus asa dalam melakukan setiap langkah usaha. Sudah saatnya belajar kepada sejarah yang juga tak pernah lepas dan selalu dimulai dari kegalauanI.
Telah terhampar bukti kegalauan mampu menembus batas realitas dan asumsi akal manusia yang terbatas. Generasi miskin imajinasi yang selalu menggantungkan diri dalam ketidak pastian adalah ciri khas generasi galau saat ini, mereka yang selalu meminum air menggunakan jari, atau garpu atau bahkan dengan sumpit padahal disitu ada sedotan.
Inilah yang membuat terkadang perasaan jiwa menjadi campur aduk atau berkelindan dalam kerumitan tanpa menemukan solusi yang dicari. Harap-harap cemas seakan menjadi jargon utama bagi para pemuja kegalauan.
Entah mengapa kegalauan itu juga selalu menghinggapi para pemimpin bangsa ini, cobalah lihat perilaku mereka yang tak pernah berhenti mencari sensasi atau sekedar untuk menunjukkan eksistensi dan sebagian politisi yang lain berubah bak selebriti yang sering nongol di tivi.
Sebagian lain berharap mendapatkan posisi strategis dan kenaikan pangkat atau saling sikut dan telikung-menelikung untuk menunjukkan kekuatan kelompoknya, Meminjam istilah seorang kawan, “begitu banyak orang berebut mencari perahu namun ternyata laut masih jauh”.
Sudah seharusnya para aktivis dakwah kampus menyadari dan memiliki sense of galau ketika melihat konspirasi besar antara pejabat dan pengkhianat, penguasa dengan pengusaha, wakil rakyat dengan kaum pemodal, seakan tak ada bedanya antara penegak hukum dengan pelanggar hukum.
Kegalauan yang sudah semestinya bersemayam dalam nurani para aktivis yang menamakan dirinya “oposisi kebatilan” adalah saat memandang adanya adu domba antara aparat dengan rakyat yang dilakukan oleh oknum pejabat untuk meraup keuntungan atau mengamankan singgasana kekuasaan, saat pimpinan tak berarti pemimpin dan saat persamaan hukum dan keadilan telah diperjual belikan dan adanya pertunjukan paradoks antara kasus maling sandal dengan mega skandal, dan yang seharusnya tak ada perlakuan berbeda di mata hukum antara presiden dengan pesinden, antara gubernur dengan tukang bubur atau penjual bajigur dan antara mentri dengan mantri. Permainan segelintir kaum elit yang mencederai atau merampas hak-hak wong alit.
Sudah saatnya kaum muda mulai menemukan momentum yang tepat untuk dijadikan sebagai peristiwa bersejarah dan merupakan bagian dari akumulasi kegalauan yang melanda.
Seperti halnya kegalauan hasan al-banna melihat kondisi bangsa mesir saat itu berada dibawah bayang-bayang imperialisme inggris, kerusakan moral, budaya korup serta hilangnya nilai-nilai islam dalam sendi-sendi kehidupan. Kemudian beliau mengumpulkan beberapa teman yang merasakan hal serupa yang pada akhirnya memunculkan gerakan IKHWANUL MUSLIMIN sebagai bentuk atau wujud dari puncak kegalauan yang ada pada zamannya.
Begitu juga dengan para pemuda yg galau ketika hari-hari menjelang kemerdekaan melakukan usaha-usaha dalam rangka mengisi kekosongan kekuasaan pada masa itu lalu dengan lantang merebut momentum kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 serta mendaulat soekarno-hatta menjadi proklamator sekaligus pemimpin pertama republik ini.
Entah berapa banyak kegalauan dari sepenggal kisah masa lalu menjdi contoh bahwa kegalauan melahirkan sebuah momentum dan celah sejarah yang mampu dikenal dan dikenang sepanjang usia peradaban. Itulah kegalauan sosial yang terus berkembang dalam jiwa, bergejolak dalam hati dan berdiskusi dalam fikiran hingga mampu berinteraksi dalam lingkungan.
Kegalauan yang berujung pada logika penguat langkah sekaligus referensi kerja bagi setiap keputusan yang akan di ambil, ketika tidak hanya ego sesaat saja yang melandasi tapi juga kegalauan yang berkecamuk mampu mentasbihkan sesuatu yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain terlebih menjadi inspirasi yang terus mengalir tiada henti.
Mencoba untuk belajar dari para penemu atau ilmuwan masa lalu yang diawali dari rasa galau sebelum pada akhirnya mereka dapat menciptakan pesawat terbang, radio, telefon, TV, mobil dan banyak hal baru yang mengisi kehidupan ini.
Semoga kita tidak terjebak pada kegalauan individu atau nafsi-nafsi, tapi lebih kepada kegalauan sosial yang menstimulus GERAKAN ini untuk bisa bertahan dalam arus yang tak menentu. Walau terkadang mimpi kita menembus ekspektasi dan nalar akal tak mampu menjawab sebuah tragedi maka saat itu pula kita percaya bahwa DIA punya rencana yang terbaik untuk jalan ini, karena problema adalah adanya perbedaan antara das sollen (seharusnya) dengan das sein (kenyataan) terhadap aspek2 struktur sosial,saat idealita tak seperti realita disinilah kegalauan mulai melanda.
Yakinlah bahwa setiap kegalauan pasti akan ada jalan keluarnya seperti halnya ruang gelap yang tak ada lampu, toh masih ada senter atau lampu tempel jika tak ada maka ambillah lilin, jika itu semua tidak ada maka yakinlah bahwa segerombolan kunang-kunang akan datang menghampiri kita.
SELAMAT BERGALAU.... !

Sikap Terhadap Nikmat dan Musibah

Tertulis dalam Al Qur’an Surah Al Hadid ayat 20-23 yang Mulia:
  • Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(20)
  • Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.(21)
  • Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(22)
  • (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (23)
Bagi yang belum pernah mengetahui ayat ini, mungkin akan tercengang betapa Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Bijaksana telah Memberikan sebuah resep kehidupan yang sangat bermanfaat bagi hamba-hambaNya yang beruntung mendapatkan keimanan.
Ayat-ayat yang sangat indah jika dilantunkan oleh seorang Qari bersuara merdu yang faham cara membacanya.
Allah SWT Membuat MAKLUMAT dalam Al Qur’an dengan kata-kata ”I’lamu” (57:20), yang mana maklumat ini merupakan sebuah pernyataan resmi, serius dan berbobot atas sebuah informasi penting bagi manusia. Isi maklumat tersebut adalah penjelasan tentang hakekat kehidupan dunia bagi manusia. Yaitu bahwa ia (kehidupan dunia) hanyalah permainan. Sebagaimana yang namanya permainan, maka dunia tidaklah pantas disikapi dengan keseriusan dan kesungguhan dalam melayani tuntutannya. Allah Menjelaskan pula bahwa beberapa hal (sebagai contoh) dari apa-apa yang dianggap sebagai hal-hal penting dalam kehidupan dunia, sebenarnya semua itu hanyalah bagaikan fatamorgana.
Di ayat selanjutnya (57:21) Allah SWT langsung menganjurkan manusia untuk bersikap sebaliknya tehadap apa yang merupakan kebalikan/lawan dari kehidupan dunia, yaitu kehidupan akhirat. Jika terhadap kehidupan dunia manusia hendaknya mensikapinya hanya sebagai permainan dan selayaknya tanpa sikap serius apalagi berusaha keras, maka terhadap kehidupan akhirat yang merupakan kebalikan atau lawan dari kehidupan dunia, hendaknya manusia bersikap serius dan bahkan berkompetisi. Allah sekaligus juga Menjanjikan luasnya akhirat dan ampunan yang disediakan.
Ayat berikutnya (57:22) memberikan informasi penting lain yang terkait dengan dua ayat sebelumnya. Yaitu tentang takdir. Bahwa nasib manusia, baik atau buruk, bahkan setiap peristiwa yang terjadi di atas panggung dunia ini, pada hakekatnya sudah ditentukan sebelumnya. Keterangan ini memberikan perspektif yang jelas tentang kedudukan ujian hidup manusia, bahwa ujian hidup berupa senang maupun susah sudah ditentukan sebelumnya sehingga manusia tak perlu menyesali atau memaksakan kehendak. Sikap yang pas dalam menghadapi takdir memang bukan hal mudah. Terutama ketika menghadapi peristiwa yang sangat menyedihkan, atau sangat berat, manusia benar-benar harus menempatkan dirinya dengan se-tepat-tepatnya. Manusia harus mengambil sikap bersabar atas ujian dan tetap bersangka baik pada Allah padahal ia sedang susah atau gundah. Itulah ujian, semua ujian memang diadakan untuk menguji sampai ke titik-titik batas kesanggupan.
Manusia hidup tak pernah mengenal statis. Selalu saja ada dinamika hidup menyertainya. Tidak ada seorang manusia di dunia ini yang tak diuji dengan baik dan buruk di dunia ini, apakah ia suka atau tidak. Dalam berbagai ayat-ayatNya Allah SWT sudah Memaklumatkan bahwa setiap manusia akan diuji, hanya saja mungkin tidak semua manusia mensikapi musibah dan nikmat dengan sikap yang sama. Ada orang yang optimis yang cenderung menghadapi kesulitan hidup dengan optimisme, sehingga ia senantiasa berusaha mencari jalan keluar, bahkan menganggap kesulitan sebagai tantangan. Ada pula manusia pesimis yang cenderung bersikap negatif terhadap apa saja, selalu mengeluh dan merasa susah.
Sudah sifat manusia untuk berkeluh kesah jika menghadapi kesulitan. Bahkan manusia mudah sekali merasa berputus asa dan kehilangan akal maupun kesabaran. Rentang sikap manusia terhadap musibah dapat dimulai dari sekedar keluhan kecil hingga kehilangan kewarasan karena emosi sedih atau marah yang tak terkendali. Seorang yang merasa bahwa kesulitan atau musibah yang dihadapinya adalah hal kecil, ia akan mensikapinya dengan santai dan memiliki banyak kesempatan untuk berpikir guna mengatasi kesulitan tersebut. Orang ini memusatkan perhatiannya pada penyelesaian masalah, dan ia mengaktifkan otaknya untuk berusaha mencari jalan keluar. Lain halnya jika seseorang merasa musibah yang dihadapinya terlalu berat atau besar bagi dirinya, ia akan tenggelam dalam masalah, bertolak belakang dengan orang pertama tadi yang berusaha mengatasi masalahnya dengan menggunakan otaknya, orang kedua ini malah tenggelam di dalam masalah. Perasaannya-lah yang menenggelamkan dirinya.
Perasaan manusia, persepsi manusia atas sesuatu bukanlah alat ukur obyektif. Perasaan manusia dapat saja berlebihan, sedangkan persepsinya mungkin saja keliru. Dalam menghadapi musibah, ada orang yang merasa ujian itu tak sanggup ia hadapi. Ia menganggap ujian tersebut terlalu berat baginya. Ini persepsinya sendiri. Padahal Allah SWT sudah Menyatakan dalam Al Qur’an bahwa seseorang tak akan dibebani lebih dari kadar kesanggupannya (2:286). Allah Yang Maha Tahu telah Mengukur kadar kesanggupan orang tersebut dan ia sesungguhnya mampu menghadapinya, namun ia telah menyesatkan dirinya dengan mempersepsikan musibah tersebut terlalu besar atau berat bagi dirinya. Persepsi ini kemudian dilanjutkan dengan prasangka buruk terhadap Allah, menyangka bahwa Allah tidak adil, menyangka bahwa Allah telah menghukum dirinya dengan kehinaan dan musibah. Sekali lagi ini adalah persepsi manusia yang keliru.
Allah SWT memberi gambaran orang-orang yang salah persepsi terhadap musibah dan nikmat sebagai berikut:
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". QS Al Fajr 15-16.
Inilah contoh gambaran persepsi manusia yang salah terhadap tindakan Allah ”Menguji” manusia. Ya, baik nikmat kesenangan maupun kesulitan statusnya adalah sama-sama ”ujian”. Yang disebut sebagai ”ujian” pastilah mengandung keharusan untuk manusia tersebut bersikap tertentu, dan tidak menghendaki manusia bersikap sebaliknya.
Secara implisit ayat-ayat tadi (89: 15-16) juga memberikan semacam sindiran bagi manusia-manusia yang telah menempatkan perhiasan dunia berupa rezki, kedudukan dan kesenangan sebagai tolok ukur ”baik” atau ”buruk”. Yaitu orang-orang yang mengukur keberuntungan atau kemalangan manusia hanya berdasarkan hal-hal duniawi ataumatter oriented.
Allah SWT Menghendaki agar manusia bersikap pas atau tepat terhadap apa yang ia hadapi dan apa yang ia dapatkan di dunia ini. Allah Menghendaki kita sebagai manusia mensikapi semua itu dengan sikap tenang, stabil, tetap imbang dan tidak kehilangan orientasi hidup yang sesungguhnya yaitu orientasi menuju akhirat. Ini tercermin di ayat 23 Surah Al Hadid, yaitu: (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembiraterhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Jangan berduka cita dan jangan terlalu gembira di dunia ini, baik dalam menghadapi susah maupun senang. Bersikaplah tetap stabil dan imbang (balance) karena pada hakekatnya dunia ini hanya fatamorgana. Segala kesulitan dunia hanyalah kesulitan yang menipu, karena jika disikapi dengan sabar maka kesulitan tersebut merupakan karunia Allah yang memberikan kita kesempatan untuk banyak-banyak bersabar dan bertaubat, yang mana itu baik bagi kita, baik bagi akhirat kita. Sedangkan segala kesenangan dan nikmat dunia juga hanya tipuan belaka, sebab boleh jadi mengandung fitnah atau bahaya besar bagi kita karena boleh jadi kita menjadi sombong atau berlebihan sehingga kita terjatuh ke dalam dosa dan kemurkaan Allah di akhirat kelak. Na’udzubiLlahi min dzalik.
Manusia yang mampu bersikap sebagaimana tuntunan ayat ini hanyalah manusia-manusia yang sudah mampu memahami tiga ayat sebelum ini, yaitu ayat 20, 21 dan 22 dari Surah Al Hadid di atas.
Muslim disebut Muslim karena kelekatannya pada sikap penyerahan diri pada Allah SWT. Islam artinya ”berserah diri”. Islam adalah jalan hidup yang menuntut penganutnya untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah. Tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk memiliki sikap atau pendapatnya sendiri dalam persoalan-persoalan penting dalam hidupnya. Jika non-Muslim (orang kafir) menganggap dirinya berhak memiliki sikap dan pendapatnya sendiri tentang hidup, musibah senang dan bahagia, Muslim harus bertanya kepada agamanya apakah arti itu semua. Oleh karena itulah ia dapat disebut ”Muslim” yang artinya berserah diri.
Seorang Musim harus memahami apakah hakekat dunia, maupun bagaimana mensikapinya menurut apa kata Allah, bukan apa kata nafsu dan keinginan manusia belaka. Berikut adalah sebagian dari poin-poin penting untuk difahami:
  1. Allah SWT pasti akan menurunkan ujian kepada setiap orang, oleh karena itu selama ia hidup di dunia hendaknya ia selalu bersiap menghadapi ujian-ujian Allah baik atau buruk.
  2. Allah Mengatakan dalam surat Al Fajr di atas dan banyak ayat-ayat lain baik dalam Al Qur’an maupun bimbingan Hadits Nabi SAW bahwa keadaan ”baik” maupun ”buruk” yang diberikan kepada manusia adalah sama-sama ujian. Nikmat maupun musibah adalah sama-sama alat uji keimanan bagi manusia yang mengaku beriman.
  3. Dalam mensikapi kedua jenis ujian tersebut manusia hendaknya selalu memasang sikap imbang, yang pada dasarnya kembali kepada acuan sikap untuk bersyukurdan bersabar. Bersyukur ketika merasakan nikmat dan bersabar ketika merasa sempit atau susah.
  4. Diantara mutiara kehidupan yang sangat berharga yang sepatutnya ita ambil sebagai sikap dalam menghadapi ujian hidup ada di ayat-ayat yang ditulis di awal tulisan ini, yang intinya adalah sikap netral terhadap dunia:supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Hendaknya perasaan kita tidak berlebihan, baik ketika mendapatkan musibah maupun ketika mendapatkan nikmat.
  5. Sikap imbang atau netral di atas dapat terbentuk ketika kita sudah terlebih dahulu memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah tipuan-tipuan fatamorgana belaka, dan bahwa akhiratlah kehidupan yang sesungguhnya.
Mudah-mudahan uraian singkat ini dapat memberikan gambaran bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi dunia fana ini. Wallahua'lam
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Himpunan Mahasiswa Islam - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger